Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2020

Hidrokarbon Alifatik ( Ikatan alkana, ikatan alkena, dan ikatan alkuna )

5 Hierarki Pengendalian Resiko ( Risk ) /Bahaya (Hazard) K3 ( Keselamatan dan Kesehatan Kerja / Health Safety & Environment )

Pada kegiatan pengkajian resiko ( risk assesment ), hirarki pengendalian (hierarchy of control) merupakan salah satu hal yang sangat diperhatikan. Pemilihan hirarki pengendalian memberikan manfaat secara efektifitas dan efesiensi sehingga resiko menurun dan menjadi resiko yang bisa diterima (acceptable risk) bagi suatu organisasi. . Hierarki pengendalian bahaya pada dasarnya berarti prioritas dalam pemilihan dan pelaksanaan pengendalian yang berhubungan dengan bahaya k3. Ada beberapa kelompok kontrol yang dapat dibentuk untuk menghilangkan atau mengurangi bahaya k3, yakni diantaranya: Di sinilah Anda harus mulai ketika merencanakan kontrol: Eliminasi  – memodifikasi desain untuk menghilangkan bahaya; misalnya, memperkenalkan perangkat mengangkat mekanik untuk menghilangkan penanganan bahaya manual; Subtitusi  – pengganti bahan kurang berbahaya atau mengurangi energi sistem (misalnya, menurunkan kekuatan, ampere, tekanan, suhu, dll); Kontrol teknik / Perancangan  – menginstal sistem ven

Prinsip Kerja dan Komponen Sucker Rod Pump atau Pompa Angguk

Pengertian Pompa Angguk (    Sucker Rod Pump ) SRP atau Sucker Rod Pump atau dalam bahasa Indonesianya pompa angguk adalah metoda artificial lift yang tradisional. Di dunia migas, pompa ini merupakan salah satu alat yang dipakai untuk menaikkan minyak bumi dari dalam sumur ke permukaan tanah. Metode pompa ini dipakai untuk sumur-sumur yang sudah tidak mempunyai tekanan inplug pada resrvoarnya, maksudnya sumur yang sudah tidak memiliki tekanan yang cukup untuk menaikkan atau mengalirkan minyak bumi sampai ke permukaan. Prinsip Kerja Pompa Angguk Mekanisme kerja dari pompa angguk merupakan proses kerja dari keseluruhan komponen yang terdapat pada pompa tersebut. Cara kerjanya yaitu: Gerak utama (prime mover) akan menghasilkan gerak rotasi, selanjutnya gerak ini akan diubah menjadi gerak naik turun oleh system pitman crank assembly. Selanjutnya gerak ini akan melalui walking beam dan diteruskan ke horse head dan dijadikan gerak lurus naik turun untuk menggerakkan plunger yang berada di da

Cara Pemadaman Api ( Fire ) / Kebakaran

Sebelum mengetahui metode atau cara memadamkan api atau kebakaran, kita harus mengetahui dulu tentang tetrahedron api yang dikembangkan dari segitiga api : dapat di lihat di  https://sandyirbianto.blogspot.com/2020/07/api-fire-kebakaran-dan-cara-pemadaman.html Api hanya bisa terbentuk jika tetrahedron api terbentuk, oleh karenanya, untuk memadamkan api berarti kita harus memutus pembentukan tetrhedron api. 4 Cara atau metode memadamkan api/kebakaran dijelaskan sebagai berikut: 1.  Pendinginan ( Cooling )  Cooling, yaitu mendinginkan bahan bakar dengan mengusir panas. Misalnya, menyiram air pada bahan bakar seperti kayu yang terbakar Prinsipnya : Menghilangkan unsur panas. Menggunakan media bahan dasar air 2. Isolasi (Smothering) / Dilution Smothering, yaitu memotong pasokan oksigen. Misalnya, dengan memberikan foam atau karbon dioksida. Prinsipnya :  Menutup permukaan benda yang terbakar untuk menghalangi unsur O2 menyalakan api. Menggunakan media serbuk ataupun busa. Meniupkan gas ine

API ( Fire ) dan Klasifikasi Kebakaran Menurut National Fire Protection Association ( NFPA ) Amerika

TEORI API Api adalah suatu reaksi kimia (oksidasi) cepat yang terbentuk dari 3 unsur yaitu: panas (energi), udara (O2 ) dan bahan bakar yang menimbulkan atau menghasilkan panas dan cahaya. Triangle of Fire Segitiga api / triangle of fire adalah elemen-elemen pendukung terjadinya Api adalah panas, bahan bakar dan oksigen. Namun dengan adanya ketiga elemen tersebut, kebakaran belum terjadi dan hanya menghasilkan pijar. Tetrahedron of Fire  Untuk berlangsungnya suatu pembakaran, diperlukan komponen keempat, yaitu rantai reaksi kimia (chemical chain reaction). Rantai reaksi kimia adalah peristiwa dimana ketiga elemen yang ada saling bereaksi secara kimiawi, sehingga yang dihasilkan bukan hanya pijar tetapi berupa nyala api atau peristiwa pembakaran. Definisi kebakaran secara umum adalah suatu peristiwa atau kejadian timbulnya api yang tidak terkendali yang dapat membahayakan keselamatan jiwa maupun harta benda. Klasifikasi Kebakaran Menurut NFPA (National Fire Protection Association) Amer

STRIPPER COLUMN ( KOLOM PELUCUT ) UNTUK PROSES STRIPPING

Pengertian  Stripping adalah operasi pemisahan solut dari fase cair ke fase gas, yaitu dengan mengontakkan cairan yang berisi solut dengan pelarut gas ( stripping agent) yang tidak larut ke dalam cairan. Stripper digunakan untuk memisahkan solut dari cairan sehingga diperoleh gas dengan kandungan solut lebih pekat. Sebagai contoh adalah pemisahan gas nitrogen dan hidrogen pada amoniak cair. Kolom stripper adalah suatu alat yang berbentuk kolom yang berfungsi intuk memisahkan fraksi minyak bumi yang terdiri dari dua atau lebih jenis fraksi. Proses pemisahan dilakukan dengan prinsip perbedaan titik didih antara jenis fraksi yang berada dalam satu campuran yang di sebut dengan stripping. Sebenarnya kolom stripper memiliki fungsi yang mirip dengan kolom destilasi, tetapi stripper hanya melakukan proses pemisahan fraksi tertentu sedangkan kolom destilasi melakukan proses pemisahan hampir keseluruhan dari fraksi yang tergandung dalam minyak bumi. Prinsip Kerja Pada dasarnya prinsip kerja kol

Persamaan Umum Neraca Energi (Energy Balance ) dan Bentuk - Bentuk Energy

Persamaan umum untuk menjelaskan neraca energy adalah,  Energy keluar = energy yang masuk + energy yang dibangkitkan – energy yang terpakai – akumulasi Pernyataan hukum termodinamika I adalah, Neraca energy dapat ditulis untuk beberapa tahapan proses Reaksi kimia dapat menghasilkan energy atau menggunakan energy Pada keadaan steady state, akumulasi massa dan energy adalah nol. BENTUK-BENTUK ENERGI a. Energy potensial (Ep) Adalah energy per satuan massa karena perbedaan posisi/elevasi benda Ep = zg   Z = ketinggian benda , m   g = percepatan gravitasi, 9,8 ms-2 b. Energy kinetic (Ek) Adalah energy karena adanya gerak partikel, Dimana u adalah kecepatan benda, ms-1 c. Energy dalam (U) Adalah energy yang berhubungan dengan gerak molekul yang merupakan fungsi temperature, d.Kerja (W) Kerja dilakukan apabila sebuah gaya F melakukan aksi sejauh perubahan jarak dx Jika kerja dihasilkan dari sebuah tekanan tetap atau volume, maka kerja adalah tekanan dikali perubahan volume per unit massa e

PRINSIP FILTRASI (PENYARINGAN ) , TUJUAN FILTRASI SERTA CONTOH ALAT - ALATNYA

Pemisahan bahan secara mekanis (biasanya pemisahan antara fluida (cairan/gas) dengan padatan) dengan menggunakan media filter dan beda tekanan . Produk filtrasi: Dapat berupa filtrat (cairan bebas padatan) atau cake (kue padatan); tergantung fasa apa yang berharga / yang akan dipungut. Secara umum, 2 mekanisme utama pada filtrasi dapat digambarkan sebagai berikut: Mekanisme A disebut sebagai klarifikasi, dimana partikel-partikel padatan dalam slurry akan tertahan oleh media filter (dapat berupa kain penyaring, tumpukan serat/sabut, tumpukan partikel penyaring misalnya pasir dan batu). Mekanisme (b) disebut sebagai mekanisme pembentukan kue filter. Peristiwa ini terjadi pada saat pori-pori pada media filter sudah penuh oleh partikel padatan. Partikel-partikel dalam slurry akan tertumpuk diluar media membentuk kue padatan, yang sekaligus berfungsi sebagai media penyaring baru. KLASIFIKASI FILTRASI 1. Berdasarkan DRIVING FORCE Hydrostatic Head (gravitasi) filter: e.g. saringan pasir (sand

Proses Pengolahan Minyak Bumi ( Crude Oil ) Menjadi BBM (Fuel)

·          DISTILASI                    Crude Distilasi unit  (CDU), beroperasi dengan prinsip dasar pemisahan berdasarkan titik didih komponen penyusunnya. Kolom CDU memproduksi produk LPG, Naphta, Kerosin (Minyak Tanah), dan Diesel  yang berfungsi untuk memisahkan minyak mentah atas fraksi-fraksinya pada keadaan atmosfir. Kemudian minyak hasil produk CDU masuk ke proses Treating , Craking , reforming untuk meningkatkan mutu produk . ·          REFORMING (Reformasi Katalitik )                             Setelah dilakukan pemurnian melalui cracking, tahap pengolahan minyak bumi dilanjut dengan proses reforming. Reforming adalah proses merubah struktur molekul fraksi yang mutunya buruk (rantai karbon lurus) menjadi fraksi yang mutunya lebih baik (rantai karbon bercabang) yang dilakukan dengan penggunaan katalis atau proses pemanasan. Karena dilakukan untuk merubah struktur molekul, maka proses ini juga bisa disebut sebagai proses isomerisasi. ·          TREATING ( Amine Treating

PROSES DISTILASI MINYAK BUMI ( ATMOSFERIC DISTILATION )

             D istilasi Atmosferik : Crude Oil dipompakan ke Preheater sebagai pemanasan awal kemudian masuk ke desalter untuk menghilangkan kandungan garam/solid dengan cara penambahan wash oil , kemudian pengadukan dibantu mixing valve kemudian pemecahan emulsi dengan chemical / elektrikal selanjutnya diseparasi . kemudian minyak hasil desalter di panaskan dengan Longres dari bottom CDU sehingga T menjadi 275 O C sebagai CIT furnace setelah keluar dari furnace T menjadi 360 O C dan masuk ke Flashzone di kolom CDU sehingga terjadi pemisahan berdasarkan trayek didih masing2 komponen dengan T top colom 80 O C sehingga diperoleh komponen sebagai berikut   Nafta ( 140 O C ) , Kerosin ( 250 ) , Light Gasoline (280 O C) , Longres ( 330 O C) . Striping steam dimasukkan kedalam kolom berfungsi sebagai pengusir fraksi ringan didalam tiap produk . Produk top gas oil dikondensasikan dan dipisahkan dengan gas kilang didalam reflux drum kemudian sebagian di refluxkan sebagai reflux atas , kemu

PROSES REAKSI KIMIA ( Chemical Reaction Process )

Proses kimia diartikan sebagai peristiwa perubahan pada materi/bahan yang melibatkan perubahan kimia (struktur molekul) .  Pada proses kimia selain terjadi perubahan kimia dapat pula terjadi perubahan yang lain (fasa,suhu,jumlah molekul,dll) . Perubahan kimia tidak berlangsung pada sembarang atmosfer(linkungan) tetapi memerlukan keadaan khusus (syarat2), antara lain : tekanan, suhu, katalisator, dll.                        Katalis A + B ------------ > C + q Kal/ mol                           p, t  Hubungan antara P,V,T disebut kondisi V = f (P,T) = F (kondisi)  Sementara secara ideal : P V / T= konstan Penggolongan Reaksi  1. Berdasarkan mekanisme reaksi       a. Reaksi adisi (penggabungan)            A + B -------------- > C       b. Reaksi subtitusi (penggantian)            A-B + C-D ---------------- > A-D + B-C       c. Reaksi dekomposisi(peruraian)            A --------------- > B + C  2. Berdasarkan salah satu reaktannya       a. Reaksi oksidasi            C + O2 -----

PROFESI SARJANA TEKNIK KIMIA ( Bachelor of Chemical Engineering )

Profesi             : Orang yang bekerja di dalam profesinya harus berfikir, bersikap, dan bertindak Professional      :1.  Memiliki kepandaian khusus sebagai hasil pendidikan; biasanya dibuktikan dengan                             sertifikat/pengakuan dari lembaga sertifikasi khusus                                 2.   Mengharuskan adanya pembayaran untuk melakukannya Profesional (Mata Pencaharian) > < Amatir (Hobi, kesenangan) Apa yang perlu dengan sarjana teknik kimia 1. Sarjana Teknik Kimia harus memiliki pengetahuan yang perlu tentang Industri Kimia  2. Sarjana Teknik Kimia berpeluang bekerja pada berbagai profesi; tetapi itu saja tidak cukup, harus ditambah suatu keahlian !  3. Manfaat dari syarat  diatas, adalah agar sarjana teknik mengetahui sesuatu  syarat perlu dan syarat cukup,  misal untuk terjadinya reaksi kimia N2 + 3H2 2NH3 Syarat perlu : N2, H2, P, T  Syarat cukup, ada katalis Masukan dari para Alumni untuk perbaikan kurikulum  Pengembangan aspek soft skill melip

IDE BISNIS PADA MASA NEW NORMAL

Selamat datang pada era new normal setelah sekian lama PSBB ( Pembatasan Sosial Berskala Besar ) . Ini adalah era dimana masyarakat sudah memulai aktivitasnya seperti biasa sebelum adanya COVID-19 namun dengan protokol kesehatan yang sangat ketat .Karena hal inilah terjadi perubahan perilaku masyarakat yang sangat luar biasa hebat sehingga masyarakat lebih berhati-hati dalam mengatur kehidupan mereka baik dalam hal ekonomi , sosial , da budaya sehari-hari . Perubahan perilaku ini seperti bekerja dari rumah , sosial distancing , physical distancing , disenfektanisasi , mencuci tangan setiap saat , online shopping dan kegiatan lainnya . Karena beberapa hal tersebut sebenarnya telah membuka peluang bisnis baru bagi pelaku bisnis .Terutama bila kamu baru merintis atau memulai kembali bisnismu sehingga kamu tetap cuan diera new normal ini . Berikut beberapa ide bisnis yang mungkin pada saat new normal . 1.       Membuka onlineshop Salah satu peluang besar pada era  ini adalah toko onl

CARA BERDAMAI DENGAN CORONA DALAM MASA “NEW NORMAL”

CARA BERDAMAI DENGAN CORONA DALAM MASA “NEW NORMAL”   Setelah kebijakan pembatasan aktivitas sosial dan ekonomi berlaku selama 2-3 bulan, sejumlah negara saat ini mulai melakukan pelonggaran. Indonesia termasuk negara yang memperlonggar kebijakan pembatasan aktivitas sosial dan ekonomi secara bertahap, mulai Juni 2020. Pemerintah menyebut pelonggaran itu sebagai kebijakan adaptasi terhadap kenormalan yang baru atau new normal. Mulai Juni, tempat-tempat umum seperti pusat perbelanjaan, pertokoan, kantor, stasiun, dan tempat ibadah di sebagian daerah, termasuk Jakarta, mulai dibuka.   Masyarakat mulai menjalani pola hidup “new normal” dan diminta berdamai dengan virus corona hingga vaksin ditemukan ,kita harus berdamai dengan COVID-19 untuk beberapa waktu kedepan .   Pernyataan tersebut disampaikan presiden Jokowi di istana merdeka ,Jakarta dalam video pers media Sekretariat Presiden Republik Indonesia   . Namun sehari setelahnya pernyataan tersebut diluruskan oleh Bapak Bey