Dalam suatu industri
terutama yang bergerak dalam pengolahan Fluida (liquid atau gas), tentu
memiliki sistem perpipaan yang berfungsi sebagai tempat mengalirnya Fluida .
Setiap rangkaian pipa pastinya memiliki suatu alat yang digunakan untuk
mengatur jumlah aliran agar peroses pengolahan dapat berjalan sesuai dengan
yang ditentukan. Alat tersebut disebut dengan valve atau sering juga disebut
katup, tentu sudah tidak asing lagi bagi kita, contoh sederhananya yaitu kran
air yang hampir kita gunakan setiap hari. Namun, tidak hanya katup untuk
pipa air, masih ada banyak jenis valve yang digunakan pada bidang-bidang
tertentu. Dengan demikian, maka pada artikel kali ini, selain dibahas mengenai
fungsi valve, akan dituliskan juga jenis-jenisnya dan cara kerjanya masing-masing.
Prinsip Kerja
Valve atau katup
adalah sebuah perangkat yang terpasang pada sistem perpipaan, yang berfungsi
untuk mengatur, mengontrol dan mengarahkan laju aliran fluida dengan cara membuka,
menutup atau menutup sebagian aliran fluida. Katup/valve memiliki peran penting
dalam suatu industri seperti industri migas yang meliputi pengaliran kedalam
kolom distilasi dan mengontrol pengapian pada furnace (tungku).
Valve dapat
dioperasikan secara manual, baik dengan menggunakan pegangan, tuas pedal dan
sebagainya. Selain dioperasikan secara manual, ada juga jenis valve yang
dioperasikan secara otomatis, yakni pengendaliannya dilakukan dengan
menggunakan prinsip perubahan aliran, tekanan dan suhu di dalam pipa. Ketiga
perubahan tersebut akan mempengaruhi diafragma, pegas ataupun piston sehingga
secara otomatis akan menggerakkan katup dengan sistem buka tutup.
Fungsi
Valve
Terdapat berbagai macam jenis valve yang digunakan
pada kilang minyak maupun di pabrik-pabrik lain. Setiap jenis katup memiliki
fungsi dan prinsip kerja masing-masing, seperti berikut:
- Untuk menutup dan membuka
aliran dengan syarat, ketika terbuka memiliki hambatan aliran dan pressure
loss yang minimum. Contohnya: gate valve, ball, plug dan butterfly valve.
- Untuk keperluan mengatur
aliran, dengan cara menahan aliran dengan perubahan arah atau menggunakan
suatu hambatan, bisa juga dengan kombinasi keduanya.
- Untuk mencegah aliran balik
(back flow), biasanya menggunakan check valve (lift check dan swing
check). Valve ini akan tetap terbuka dan akan tertutup apabila terdapat
aliran yang berlawanan arah.
- Untuk keperluan mengatur
tekanan, beberapa pengaplikasian valve di lapangan, tekanan yang masuk
(line pressure) harus dikurangi untuk mencapai tekanan yang diinginkan.
Biasanya menggunakan pressure-reducing valve atau regulator.
- Untuk pressure relief
(pelepasan tekanan) dengan menggunakan relief valve dan safety valve.
Relief valve digunakan untuk mengatasi bila adanya tekanan yang berlebihan
yang dapat mengganggu proses pengaliran atau bahkan kegagalan proses
pengaliran. Sedangkan safety valve mengunakan per (spring loaded), valve
ini akan membuka jika tekanan melebihi batas yang sudah ditentukan.
Jenis-Jenis Valve
Berikut
berbagai macam jenis valve dengan dengan karakteristik dan cara kerjanya
masing-masing:
1.
Gate Valve
Jenis ini didesain
untuk membuka dan menutup aliran dengan cara tertutup rapat dan terbuka penuh.
Karena sistem kerjanya hanya membuka dan menutup, maka valve ini tidak cocok
untuk mengatur debit aliran karena kurang akurat dalam hal mengontrol volume
aliran di dalam pipa.
2.
Plug Valve
Memiliki fungsi yang
sama dengan gate valve yaitu dengan menutup atau membuka aliran secara
keseluruhan. Namun, beberapa pengaplikasian jenis valve ini hanya digunakan
untuk mengontrol aliran gas, seperti transportasi gas melalui pipa.
3.
Ball Valve
Jenis ini dapat
dioperasikan pada fluida bertemperatur -450°F hingga -500°F. Ball valve
merupakan tipe quick opening valve yang hanya memerlukan 1/4 putaran dari posisi
tertutup penuh ke terbuka penuh.
4.
Globe valve
Aliran dalam valve
berubah arah sehingga menghasilkan friksi yang cukup besar meskipun dalam
keadaan terbuka lebar. Jenis valve ini cukup penting bila digunakan untuk
penutupan yang rapat terutama pada aliran gas.
5.
Needle Valve
Pada dasarnya, jenis
ini digunakan pada instrument, gage dan meter line service. Valve ini dapat
digunakan untuk keperluan proses throttling karena sangat akurat, serta dapat
juga digunakan pada tekanan tinggi dan temperatur tinggi.
6.
Diaphragm Valve
Valve ini memiliki
kelebihan yaitu memiliki aliran yang tenang dan fluida akan mengalir tanpa
hambatan, jenis ini sangat baik untuk flow control dan penutupan aliran yang
sangat rapat walaupun di dalam jalur pipa terkandung suspended solid. Diaphragm
valve cocok digunakan untuk fluida yang korosif, viscous material, fibrous
materials, sludges, solids in suspension, gas dan udara bertekanan.
7.
Butterfly Valve
Merupakan jenis valve
dengan desain sederhana dan umumnya hanya digunakan untuk aliran bertekanan
rendah. Desainnya yang sangat sederhana tersebut, sehingga dalam mengontrol
aliran, untuk membuka penuh dan menutup penuh hanya diperlukan 1/4 putaran.
8.
Check valve
Jenis
ini didesain untuk mencegah terjadinya aliran balik di dalam pipa. Check valve
terdiri dari beberapa jenis, seperti lift check, swing check dan ball check.
9.
Pressure Relief Device
Jenis ini digolongkan
sebagai safety valve, digunakan untuk mencegah terjadinya tekanan berlebihan
pada sistem proses piping dan mencegah terjadinya kerusakan peralatan. Ada dua
jenis safety valve, yaitu relief valve dan pop valve, kedua jenis ini dapat
membuka secara cepat. Relief valve digunakan untuk membebaskan tekanan yang
berlebih sedangkan pop valve digunakan untuk aliran bertekanan tinggi. Namun
kedua jenis ini sebaiknya tidak digunakan bila fluida bersifat korosif,
melibatkan back-pressure, melibatkan pressure control atau bypass valve.
10. Pressure
Reducing Valve
Fungsi utama dari
jenis ini adalah untuk menjaga agar tekanan dalam sistem perpipaan selalu
konstan, cara kerjanya yakni dengan menurunkan tekanan dari sumber yang
memiliki tekanan lebih tinggi.
11. Traps
Valve
Fungsi dari trap
valve adalah untuk membuang kondensat yang berasal dari perpipaan steam (uap)
tanpa adanya steam yang ikut terbuang. Trap valve terdiri dari tiga jenis,
yaitu float trap, bucket trap dan inverted bucket trap. Ukuran trap disesuaikan
dengan kapasitas discharge aktual atau effective valve area bukan berdasarkan
dengan ukuran inlet dan outlet pada sambungan pipa.
Komentar
Posting Komentar