Langsung ke konten utama

ANALISIS LOGAM TIMBAL DAN BESI PADA AIR SUNGAI YANG TERCEMAR LIMBAH PERINDUSTRIAN 



BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
            Sungai merupakan salah satu sumber air yang telah lama dimanfaatkan oleh manusia untuk berbagai aktifitas dalam menunjang kehidupan. Namun sejalan perkembangan, banyak fungsi sungai yang semakin hari semakin beragam seiring dengan kemajuan peradaban dan kebudayaan manusia baik secara langsung maupun tidak langsung. Penurunan kualitas sungai diantaranya disebabkan oleh masuknya berbagai buangan limbah dari berbagai aktifitas manusia berupa industrial maupun domestik yang sebagiannya adalah berupa limbah logam berat sehingga menyebabkan terjadinya perubahan kualitas fisika, kimia.
Logam adalah unsur-unsur kimia dengan bobot jenis lebih besar dari 5 gr/cm3, terletak di sudut kanan bawah sistem periodik, mempunyai afinitas yang tinggi terhadap unsur S dan biasanya bernomor atom 22 sampai 92 dari perioda 4 sampai 7 (Miettinen, 1977).
Logam berasal dari kerak bumi. Logam di gunakan oleh manusia untuk berbagai jenis peralatan dan berperan penting dalam sejarah peradaban manusia. Logam mula mula diambil dari  pertambagan dalam kerak bumi,  kemudian di cairkan dan dimurnikan dalam pabrik menjadi logam murni. Logam ini kemudian dibentuk sesuai  dengan yang di kehendaki misalnya, sebagai perhiasan(emas, perak), peralatan pertanian (besi), dan dapat digunakn sebagai bahan pengganti energi minyak (uranium).
Logam sangat diperlukan dalam proses kehidupan organisme. Secara umum dibagi atas 2 bagian, yaitu logam esensial dan non esensial. Logam esensial adalah logam yang sangat diperlukan oleh organisme untuk membantu proses fisiologis, terutama sebagai kofaktor enzim atau untuk pembentukan organ. Sedangkan logam non esensial adalah logam yang peranannya dalam tubuh belum diketahui dan biasanya dalam jaringan hewan dalam jumlah yang sedikit dan dapat merusak organ jika terdapat dalam jumlah yang tinggi (Darmono, 1995).

1.2  Perumusan Masalah
Berdasarkan penjelasan yang terdapat pada latar belakang diatas, maka permasalahan yang dibahas dalam makalah ini adalah :
1.      Bagaimana timbal dan  besi tersebut masuk ke lingkungan ?
2.      Apakah industri telah melakukan upaya minimisasi limbah untuk mengurangi dampak negatif yang timbul dari kegiatan produksi?
1.3 Tujuan
                Tujuan pembuatan proposal ini adalah sebagai berikut :
1.      Mahasiswa dapat Memperkirakan  masuknya Pb dan Fe kelingkungan dan efeknya
2.      Mahasiswa dapat menetukan cara analisis logam Pb dan Fe secara kualitatif
1.4 Manfaat
1.    Mengetahui masuknya unsur Pb dan Fe masuk kelingkungan perairan
2.    Mengetahui  unsur yang terdapat dalam air sungai yang tercemar limbah perindustrian .

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Limbah
Air limbah atau air buangan adalah sisa air yang dibuang yang berasal dari rumah tangga, industri maupun tempat-tempat umum lainnya, dan pada umumnya mengandung bahan-bahan atau zat-zat yang dapat membahayakan bagi kesehatan manusia serta menggangu lingkungan hidup.
Batasan lain mengatakan bahwa air limbah adalah kombiasi dari cairan dan sampah cair yang berasal dari daerah pemukiman, perdagangan, perkantoran dan industri, bersama-sama dengan air tanah, air permukaan dan air hujan yang mungkin ada (Haryoto Kusnoputranto, 1985).
Dari batasan tersebut dapat disimpulkan bahwa air buangan adalah air yang tersisa dari kegiatan manusia, baik kegiatan rumah tangga maupun kegiatan lain seperti indusri, perhotelan dan sebagainya.
Meskipun merupakan air sisa namun volumenya besar karena lebih kurang 80% dari air yang digunakan bagi kegiatan-kegiatan manusia sehari-hari tersebut dibuang lagi dalam bentuk yang sudah kotor (tercemar). Selanjutnya air limbah ini akhirnya akan mengalir ke sungai dan laut dan akan digunakan oleh manusia lagi. Oleh sebab itu, air buangan ini harus dikelola dan atau diolah secara baik.
Air limbah ini berasal dari berbagai sumber, secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi sebagai berikut :
1.      Air buangan yang bersumber dari rumah tangga (domestic wastes water), yaitu air limbah yang berasal dari pemukiman penduduk. Pada umumnya air limbah ini terdiri dari ekskreta (tinja dan air seni), air bekas cucian dapur dan kamar mandi, dan umumnya terdiri dari bahan-bahan organik.
2.      Air buangan industri (industrial wastes water) yang berasal dari berbagai jenis industri akibat proses produksi. Zat-zat yang terkandung didalamnya sangat bervariasi sesuai dengan bahan baku yang dipakai oleh masing-masing industi, antara lain nitrogen, sulfida, amoniak, lemak, garam-garam, zat pewarna, mineral, logam berat, zat pelarut, dan sebagainya. Oleh sebab itu, pengolahan jenis air limbah ini, agar tidak menimbulkan polusi lingkungan menjadi lebih rumit.
1.    Karakteristik Air Limbah
Karakteristik air limbah perlu dikenal karena hal ini akan menentukan cara pengolahan yang tepat sehingga tidak mencemari lingkungan hidup. Secara garis besar karakteristik air limbah ini digolongkan sebagai berikut :
a. Karakteristik Fisik
Sebagian besar terdiri dari air dan sebagian kecil terdiri dari bahan-bahan padat dan suspensi. Terutama air limbah rumah tangga, biasanya berwarna suram seperti larutan sabun, sedikit berbau. Kadang-kadang mengandung sisa-sisa kertas, berwarna bekas cucian beras dan sayur, bagian-bagian tinja, dan sebagainya.
b. Karakteristik Kimiawi
Biasanya air buangan ini mengandung campuran zat-zat kimia anorganik yang berasal dari air bersih serta bermacam-macam zat organik berasal dari penguraian tinja, urine dan sampah-sampah lainnya. Oleh sebab itu pada umumnya bersifat basa pada waktu masih baru dan cenderung ke asam apabila sudah mulai membusuk.
2.2  Metode analisis kualitatif

Alat
1.      Gelas Piala
2.      Pemanas
3.      Kertas saring
4.      Gelas Erlenmeyer
5.      Tabung reaki
6.      Gelas Ukur
7.      Pipet

Bahan
1.                      HCL
2.                      K2CrO4
3.                      NaOH
4.                      KCNS
5.                      H202

Analisa Pb secara kualitatif
Mengambil 100 ml sampel air yang berasal dari sungai yang diduga sudah tercemar limbah industri yang mengandung Pb kemudian menyaring agar bersih dari padatan , kemudian mengambil 10ml air sampel tersebut untuk ditetesi dengan HCl 0,2 N Jika terdapat endapan maka menunjukkan air tersebut sudah tercemar dan dimungkinkan mengandung unsur Pb . Kemudian Identifikasi dilanjutkan dengan menyaring endapan dengan menggunakan kertas saring dan endapan dicuci menggunakan HCl encer kemudian endapan tadi dipindahkan kedalam gelas piala kemudian ditambahkan air 20 mL dan kemudian didihkan . saring dalam keadaan panas . kemudian saring kembali dan filtrat hasil penyaringan tersebut Tetesi dengan K2CRO4 , Jika filtrat menjadi kuning kehijauan menandakan adanya Pb ( G.Svehla ,1990 )
Analisa Fe secara Kualitatif
            Mengambil 100 ml sampel air yang berasal dari sungai yang diduga sudah tercemar limbah industri yang mengandung Fe kemudian menyaring agar bersih dari padatan , kemudian mengambil 15 mL air sampel tersebut untuk ditetesi dengan larutan NaOH 4%  encer sampai terbentuk endapan . Kemudian disaring dan Setelah itu endapan ditambahkan larutan NaOH 0,1 M sebanyak 5 mL dan  H2O2 3%  sebagai zat pengoksidasi Fe yang menghasilkan Fe(OH)3 Jika dimungkinkan terdapat Fe ,kemudian Didihkan selama 3 menit . Selanjutnya disaring dan dicuci menggunakan air yang telah dipanaskan . Endapan kemudian di dilarutkan dengan HCl  dan kemudian ditambahkan KCNS 0,1 M yang berfungsi sebagai reagen untuk mengidentifikasi adanya Fe ditandai dengan adanya endapan merah bata . Jika terdapat endapan merah bata berarti positif adanya Fe . ( G.Svehla ,1990 )
           
          
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Untuk membuktikan adanya Pb dan Fe air sungai yang tercemar limbah  dapat dilakukan dengan analisa kualitatif menggunakan reagen K2CrO4 untuk Identifikasi Pb dan KCNS untuk identifikasi Fe
3.2 Saran
1.      Untuk mempermudah Analisa Ambil sampel air tersebut yang paling mendekati sumber penghasil pulutan agar tidak bercampur dengan air dari sumber polutan lain
2.      Untuk Industri yang masih belum serius untuk mengatasi IPALnya diharapkan untuk lebih serius lagi .


 DAFTAR PUSTAKA

M, Hadimoeljono.1981.Petunjuk Praktek Kimia Analisa 2 Edisi 1.Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
https://arulrizal.wordpress.com/air-limbah/ air limbah , Arul Rizal , Surakarta : 04 Desember 2014 pukul 14:13
Svehla, G.1990.Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimakro Edisi ke lima . Jakarta : PT.Kalman Media Pusaka


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Prinsip Kerja dan Komponen Sucker Rod Pump atau Pompa Angguk

Pengertian Pompa Angguk (    Sucker Rod Pump ) SRP atau Sucker Rod Pump atau dalam bahasa Indonesianya pompa angguk adalah metoda artificial lift yang tradisional. Di dunia migas, pompa ini merupakan salah satu alat yang dipakai untuk menaikkan minyak bumi dari dalam sumur ke permukaan tanah. Metode pompa ini dipakai untuk sumur-sumur yang sudah tidak mempunyai tekanan inplug pada resrvoarnya, maksudnya sumur yang sudah tidak memiliki tekanan yang cukup untuk menaikkan atau mengalirkan minyak bumi sampai ke permukaan. Prinsip Kerja Pompa Angguk Mekanisme kerja dari pompa angguk merupakan proses kerja dari keseluruhan komponen yang terdapat pada pompa tersebut. Cara kerjanya yaitu: Gerak utama (prime mover) akan menghasilkan gerak rotasi, selanjutnya gerak ini akan diubah menjadi gerak naik turun oleh system pitman crank assembly. Selanjutnya gerak ini akan melalui walking beam dan diteruskan ke horse head dan dijadikan gerak lurus naik turun untuk menggerakkan plunger yang berada di da

STRIPPER COLUMN ( KOLOM PELUCUT ) UNTUK PROSES STRIPPING

Pengertian  Stripping adalah operasi pemisahan solut dari fase cair ke fase gas, yaitu dengan mengontakkan cairan yang berisi solut dengan pelarut gas ( stripping agent) yang tidak larut ke dalam cairan. Stripper digunakan untuk memisahkan solut dari cairan sehingga diperoleh gas dengan kandungan solut lebih pekat. Sebagai contoh adalah pemisahan gas nitrogen dan hidrogen pada amoniak cair. Kolom stripper adalah suatu alat yang berbentuk kolom yang berfungsi intuk memisahkan fraksi minyak bumi yang terdiri dari dua atau lebih jenis fraksi. Proses pemisahan dilakukan dengan prinsip perbedaan titik didih antara jenis fraksi yang berada dalam satu campuran yang di sebut dengan stripping. Sebenarnya kolom stripper memiliki fungsi yang mirip dengan kolom destilasi, tetapi stripper hanya melakukan proses pemisahan fraksi tertentu sedangkan kolom destilasi melakukan proses pemisahan hampir keseluruhan dari fraksi yang tergandung dalam minyak bumi. Prinsip Kerja Pada dasarnya prinsip kerja kol

VALVE ( Katup / Kran )

Dalam suatu industri terutama yang bergerak dalam pengolahan Fluida (liquid atau gas), tentu memiliki sistem perpipaan yang berfungsi sebagai tempat mengalirnya Fluida . Setiap rangkaian pipa pastinya memiliki suatu alat yang digunakan untuk mengatur jumlah aliran agar peroses pengolahan dapat berjalan sesuai dengan yang ditentukan. Alat tersebut disebut dengan valve atau sering juga disebut katup, tentu sudah tidak asing lagi bagi kita, contoh sederhananya yaitu kran air yang hampir kita gunakan setiap hari. Namun, tidak hanya katup untuk pipa air, masih ada banyak jenis valve yang digunakan pada bidang-bidang tertentu. Dengan demikian, maka pada artikel kali ini, selain dibahas mengenai fungsi valve, akan dituliskan juga jenis-jenisnya dan cara kerjanya masing-masing. Prinsip Kerja Valve atau katup adalah sebuah perangkat yang terpasang pada sistem perpipaan, yang berfungsi untuk mengatur, mengontrol dan mengarahkan laju aliran fluida dengan cara membuka, menutup atau men